Ketika Saya Belajar Jadi Vlogger! – Bismillah….
Sudah sepekan ini saya menjajal dunia vlog alias YouTube. Akun YouTube yang sudah dibuka sejak 2019 saya optimasi lagi: ganti nama channel, hapus video-video dulu, buat foto profil untuk branding dan mulai membuat video baru.
Kalau dibilang ngikutin trend, mungkin udah terlambat kali ya. Tahun 2017 saya ingat betul, trend vlog ini dimulai. Duh, boro-boro kepengen, saya aja tahun itu baru masuk dunia blogging dan semua serba otodidak alias meraba-raba bahkan sampai sekarang. I mean, saya bahkan tidak kunjung mahir mengoptimasi blog saya menjadi yang dicari di mesin pencari atau dirindukan pembaca loyal. Saya gak yakin saya punya. Wkwkwk… 🙁
Baca juga: Hard Skill dan Soft Skill di Brain Academy Ruangguru
Alasan nge-Vlog
Jadi, apa alasan saya ikutan nge-vlog?
Monetize? Ikutan trend? Eksistensi diri?
Yap, semua jawaban gak ada yang salah, walau gak langsung benar semua. Saya ingin optimasi YouTube karena saya, hmmm jujurly, mulai jenuh dengan dunia blogging. Bukan, bukan karena saya gak suka menulis lagi. Tapi lebih karena saya merasa gak bisa menaklukan dunia blogging.
I will let you know, sudah 4 tahun menulis dan PV saya masih saja merangkak seperti bayi yang terlambat tumbuh kembang. Sudah 4 tahun saya gak ngerti juga gimana caranya membuat Alexa Rank saya meramping. Alexa Rank saya bahkan bisa buat beli smarthphone Oppo Reno, hahahah, saking gendutnya.
Dan yang lebih membuat saya frustasi adalah banyaknya tulisan yang semula nangkring cantik di page one Google bahkan nomor 1, sekarang terhempas ke antah berantah, berganti dengan website besar berbadan hukum. Sepertinya Google menganggap blog ini tidak kredibel, hanya tulisan “sampah” atau apalah. Pokoknya saya sebal sekali dengan algorutma terbaru Juni tadi. Padahal saya menulis selalu cek-ricek dulu, sehingga tak jarang 1 artikel review skincare saya menghabiskan waktu sampai sepekan, karena riset kecil dan terpotong urusan domestik.
Baca juga: Ngeblog? Why Not?
Apa ya… saya cuma merasa lelah. Google seperti tidak menghargai blogger yang menulis dengan sepenuh hati. Alhasul page view ku tidak lebih baik dari page view 3 tahun lalu. Lengkap sudah “ketidak-pencapaian” saya di dunia blogging.
Jangan tanya job. Lebih ngenes lagi daripada PV. Hahahahahaha 🙁
Apakah Akan Berhenti nge-Blog?
Menurut ngana?
Hehehe, koq balik nanya. Apakah saya akan berhenti ngeblog? Pertanyaan yang wajar setelah membaca tulisan di atas. Jawabannya, nope.
Tidak, saya tidak akan berhenti ngeblog. Saya akan tetap menulis karena ini jiwa saya, apalagi saya sudah membayar hosting dan domain tahunan dan menanam link dimana-mana. Hilangnya saya tentu akan memunculkan amukan massa dimana-mana juga. Hahahahahahaha.
Insya Allah, saya akan berusaha untuk tetap menulis. Semoga setelah ini akan ada job yang menghampiri *eh, maksudnya biar saya bisa bayar perpanjangan hosting dan domain.
Jadi, aktivitas ngeblog akan saya sisipkan untuk mengimbangi kejenuhan saya di dunia blogging. Ya, agar saya ada alasan untuk tetap ngeblog, saya merasa harus belajar ngevlog.
Kena-why???
Karena saya bisa;
1. Saling memberikan backlink antara kedua platform itu untuk men-support keduanya
2. Meningkatkan kualitas tulisan saya dengan menyematkan video dari channel saya sendiri.
3. Mengupgrade skill saya di kedua bidang, editing video dan menulis
4. Meningkatkan rasa percaya diri saya yang rentan down karena merasa kurang menguasai skill menulis
5. REFRESHING!!
Akhirnya Saya (Belajar) Jadi Vloger
Sebenarnya membuat video sudah saya lakukan sejak 2020 akhir. Ya baru saja memang. Saat itu untuk kebutuhan marketing saat saya menjadi reseller di sebuah brand skincare lokal. Tiktok adalah platform pertama saya belajar membuat video untuk content. Dari sana saya belajar banyak editing video. Hanya saja karena kualitas gambarnya kurang HD alias ngeblur, jadilah saya ingin menjajal aplikasi lain.
Di bawah ini saya sematkan video terbaru di channel saya. Videonya baru 3 buah terhitung sampai tanggal 16 Oktober ini, hehe. Masih bayik.
Sampai saat ini saya baru belajar pada tahap editing video (insert kalimat, musik, stiker), bikin konsep video, urutannya, thumbnail yang menarik (baru belajar) dan statement opening dan closing.
Next time saya ingin sekali belajar soal SEO YouTube. Doakan saja :).
Belajar jadi vlogger tanpa harus meninggalkan dunia blogger. Sepertinya gak masalah, apalagi untuk saya yang memang dominan otak kanan, melihat komposisi warna dan foto rasanya benar-benar refreshing.
Yang ingin mengunjungi vlog saya, boleh klik ini ya. Semoga videonya bisa bermanfaat untuk kalian.
1 thought on “Ketika Saya (Belajar) Jadi Vlogger (?)”