Review SNP UV Perfect Air-Cool Sun Cream - Bismillah...
Rasanya sudah 1.5 tahun blog ini gak bahas soal sunscreen. Padahal kalau dipikir-pikir, blog ini dalam urusan skincare paling banyak mereview tentang sunscreen sejak 2018. Karena sebagai pemilik kulit sensitif, aku sadar banget kalo paparan UV matahari berlebih menjadi faktor dominan yang bikin mukaku rentan breakout. Faktor lainnya adalah makanan dan tidak cocok skincare. Itulah kenapa aku sangat selektif menerima endorse skincare.
Dan kali ini kali pertamanya aku mereview sunscreen luar. Yap, ini dia SNP dari Korea Selatan.
Informasi Produk
Nama produk: UV Perfect Air-Cool Sun Cream SNP
SPF: 50 dan PA++++
Netto: 50 gram
Harga: Rp. 180.000
No BPOM: NA 26211700054
Cocok untuk: Semua jenis kulit
Diproduksi oleh: White Cospharm Co., Ltd. - Korea
Diimpor oleh: PT. Orion Beauty International, Jakarta, Indonesia
Packaging
Tabir surya SNP ini berbentuk tube seperti pasta gigi dengan kemasan berbahan silikon yang membuat isinya gampang dikeluarkan. Tube-nya warna biru pastel. Tutupnya model ulir dengan warna yang sama.
Ohya, tabir surya ini juga dikemas dalam dus yang dicetak dengan soy ink dan label FSC (bahan kartonnya diperoleh dari sumber yang bertanggung jawab). Di kemasan dus nya juga ada No BPOM yang sekarang sudah ditambahkan pada stiker berbahasa Indonesia.
Isi stikernya meliputi informasi tentang; kegunaan. cara pemakaian, produsen, distributor dan barcode serta No BPOM tadi. Di bagian bawah dus ada info expired date. Dan untuk info ingredients ada di dalam, menempel di dus bagian dalam.
Ingredients
Water, Dibutyl Adipate, Propanediol, Diisopropyl Sebacate, Ethylhexyl Triazone, Terephthalylidene Dicamphor Sulfonic Acid, Alcohol Denat, Niacinamide, Polyglyceryl-3 Distearate, Glycerin, Tromethamine, Cetearyl Alcohol, 1,2-Hexanediol, Pentylene Glycol, Diethylamino Hydroxybenzoyl Hexyl Benzoate, Caprylyl Methicone, Polysilicone-15, Laminaria Japonica Extract, Ulmus Davidiana Root Extract, Opuntia Ficus-Indica Stem Extract, Aloe Barbadensis Leaf Extract, Mentha Aquatica Extract, Viola Mandshurica Flower Extract, Dioscorea Japonica Root Extract, Betula Platyphylla Japonica Juice , Polymethylsilsesquioxane, Caprylic/Capric/Succinic Triglyceride, Glyceryl Stearate, Bis-Ethylhexyloxyphenol Methoxyphenyl Triazine, Potassium Cetyl Phosphate, Methylpropanediol, Ammonium Acryloyldimethyltaurate/VP Copolymer, Ammonium Polyacryloyldimethyl Taurate, Glyceryl Stearate Citrate, Ethylhexylglycerin, Adenosine, Disodium EDTA, Sodium Polyacrylate, Polyether-1, t-Butyl Alcohol, Butylene Glycol, Dipropylene Glycol, Biosaccharide Gum-1, Tocopherol, Fragrance
***
Kalian bisa cek di sana, bagian yang saya bold dan highlight kuning adalah bahan aktif sunscreen dan yang hanya di highlight kuning adalah bahan aktif tambahan yang membuat tabir surya ini punya nilai lebih.
Jika dilihat dari jenis bahan aktif sunscreen yang digunakan, maka tabir SNP UV Perfect Air-Cool Sun Cream ini termasuk jenis chemical sunscreen.
1. Ethylhexyl Triazone adalah filter UV B
2. Terephthalylidene Dicamphor Sulfonic Acid adalah filter UV A
3. Diethylamino Hydroxybenzoyl Hexyl Benzoate adalah filter UV A
4. Polysilicone-15 adalah filter UV B
4. Bis-Ethylhexyloxyphenol Methoxyphenyl Triazine adalah filter UV A dan UV B
Selain itu ada niacinamide alias vitamin B3 sebagai agen brightening dan anti acne, Laminaria Japonica Extract sebagai antioksidan pemberi warna cokelt pada ganggang, Ulmus Davidiana Root Extract adalah herbal yang sering digunakan dalam pengobatan Cina, digunakan sebagai anti inflamasi. Opuntia Ficus-Indica Stem Extract dan Aloe Barbadensis Leaf Extract adalah ekstrak kaktus dan lidah buaya yang keduanya berfungsi sebagai soothing dan hydrating. Viola Mandshurica Flower Extract adalah esktrak tanaman bunga perenial berwarna violet sebagai agen anti oksidan, Dioscorea Japonica Root Extract adalah tanaman khas Jepang yang punya fungsi untuk healing skin, skin-conditioning,and antioxidant effects. Betula Platyphylla Japonica Juice adalah sejenis air yang diambil dari pohon Birch Sap, punya amino acids, vitamins, minerals, proteins, dan xylitol.
Scent, Teksture, and Color
Untuk scent, karena tabir surya ini ada kandungan fragrance nya jadi memang ada aroma samar-samar yang tercium.
Untuk teksturnya cukup watery. Jadi kalo numpah tube-nya harus hati-hati, takutnya mubazir karena netes kemana-mana. Karena watery jadi ringan dipakai, seakan-akan langsung meresap di kulit (padahal gak juga kalo meresap yah, soalnya tabir surya kan harus melapisi kulit, tapi gak kerasa lapisannya).
Warnanya putih susu, seperti kebanyakan sunscreen lainnya. Kalau boleh dibilang dari segi tekstur dan warna mirip dengan sunscreen Skin Aqua yang SPF 30. Eh, gak ding, yang SNP lebih cair ternyata.
Baca juga: All Review Sunscreen
Claim
Tabir surya yang melindungi kulit dari sinar UV A dan UV B dengan efek dingin yang dapat menenangkan kulit yang terpapar sinar matahari.
Result
Saat pertama kali mengaplikasikan sunscreen ini, akutu sempat kaget dengan teksturnya. Aku pikir teksturnya pasta seperti Parasol karena kemasan tube mereka mirip, eh ternyata cukup watery alias encer. Jadi kalian juga harus hati-hati menuangnya biar gak mubazir.
Tapi dengan teksturnya yang watery, pas diaplikasikan ke wajah langsung nge-set dengan cepat, seakan-akan meresap dalam kulit (padahal namanya sunscreen selalu membentuk lapisan). Lapisan inilah yang kadang membuat orang agak risih memakai tabir surya karena biasanya efeknya sumuk alias gerah.
Namun, sunscreen SNP ini mengklaim bahwa produk mereka ada air-cool sensation. Efek sejuk ini bukan yang semriwing gitu kalo dipakai, tapi sejuk lebih ke calming. Efek dingin yang diklaim ini (menurutku) berasal dari ekstrak kaktus dan lidah buaya yang memang bersifat soothing dan hydrating. Dan ini cukup menenangkan di wajahku yang kepanasan.
Untuk wajah sensitif seperti kulitku, pemakaian sepekan pertama biasanya sudah ketahuan kalau kulitku cocok atau gak. Biasanya efeknya langsung muncul dalam 2 3 hari. Dan untuk sunscreen ini alhamdulillah banget gak ada efek negatif di kulitku. Gak muncul jerawat, gatal atau kemerahan.
Ohya, satu lagi yang aku notice, biasanya kulitku gak kuat dengan SPF 50, tapi entah kenapa pakai sunscreen SNP ini cocok-cocok aja. Bahkan menurutku bekas jerawatku jadi ikutan memudar. Ahsip banget.
Menurut info yang pernah aku baca, sinar UV memang bisa menambah parah inflamasi jerawat yang ujung-ujungnya bikin bekas jerawat makin kentara. Jadi pas jerawatan sebenarnya gak usah skip sunscreen ya Gengs, cuma kadang kita mah malah takut-takut untuk apply sunscreen pas di jerawatnya.
FYI, di tempatku, Palangka Raya suhu akhir-akhir ini bisa sampai 35oC. Sepertinya memang harus meningkatkan level SPF karena memang sepanas itu, apalagi kalau sudah waktunya antar jemput anak sekolah. Ditambah aktivitas berkebun yang sering aku lakukan di tempat terbuka yang membuat paparan sinar UV jadi momok tersendiri.
Gimana, lengkap kan? Panas terik, kegiatan outdoor, muka sensitif. Combo yang bikin aku gak bisa skip sunscreen sama sekali dan SPF 50 ternyata bisa jadi penolong saat harus berpanas-panasan saat main kebun-kebunan (((kebun-kebunan))), maksudnya nanam-nanam dan bikin kompos. Wkwkwk
Walau tau bakalan panas-panasan tapi karena happy jadi kadang aku gak peduli. Besok-besoknya muka burning baru kelabakan. Dasar aku. Karena seringkali kegiatan berkebun dilakukan saat anak-anak sudah diantar ke sekolah. Hari gini ya, jam 7 8 pagi mataharinya udah cetar banget. Makanya, aku sama sunscreen itu udah macam bestie-an aja. Gak bisa dipisahkan. Karena kalo dipisahkan auto breakout, hiks.
Ohya, kalian tau gak, SPF 50 itu artinya suncsreen ini punya filter 98% dalam menangkal sinar UV B.
Apa sih sebenarnya SPF itu? Aku sudah pernah nulis di artikel review 4 tahun lalu.
SPF sebenarnya adalah acuan untuk kualitas filter UV B, sinar UV penyebab burning. Sedangkan PA adalah acuan untuk kualitas filter UV A, penyebab aging. UV B punya panjang gelombang lebih pendek daripada UV A, sehingga hanya mampu menembus epidermis, namun secara teori fisika: jika pangan gelombang pendek maka energinya besar >> maka UV B memberi efek secara langsung, seperti sensasi terbakar dan kemerahan (burning). Walaupun begitu tubuh kita juga perlu UV B untuk memecah provitamin D3 menjadi vitamin D3. Jadi, pastikan terpapar bebas tidak lebih dari 15 menit hanya untuk mengaktifkan provitamin tersebut saja.
Dan untuk UV A punya panjang gelombang yang lebih panjang dibanding UV B, sehingga bisa menembus sampai lapisan dermis yang berisi serat kolagen. Efeknya adalah kerusakan kolagen dalam jangka waktu panjang yang menyebabkan flek penuaan, wajah kendur dan mudah keriput.
Pros and Cons
Dari ulasan yang sudah aku tulis di atas, maka bisa disimpulkan plus minus SNP UV Perfect Air-Cool Sun Cream ini adalah;
+ Sudah lulus BPOM
+ Tekstur watery, sejuk tidak panas dipakai
+ Banyak ekstrak herbal yang digunakan untuk menutrisi kulit (sudah aku tulis)
+ Ringan dipakai, mudah dibersihkan
+ Moslem friendly (sudah aku cek dan klaim didapat dari pihak distributor)
+ SPF 50, cocok untuk aktivitas luar
+ Filter UV A dan B termasuk rate good di Incidecoder, gak ada yang red flag
- Ada parfume, buat yang alergi parah supaya berhati-hati
- Harga 180.000 untuk volume nett 50 gram
Gimana? Worth it dengan harga segitu? Kalau kalian merasa terlalu mahal, coba sering-sering cek ke marketplace, karena aku lihat sunscreen ini sering diskon, jadi sekitar Rp 150.000-an aja.
Cek marketplace mereka di:
1. Shopee: SNP Official Shop
2. Tokopedia: SNP Official Store
3. Lazada: SNP
Terimakasih sudah membaca ulasan ini sampai selesai ya. Sampai jumpa di ulasan skincare selanjutnya. Bye....
0 komentar