BLANTERWISDOM101

Pengalaman Menyemir Rambut (What?)

Jumat, 14 April 2023

 Pengalaman Menyemir Rambut (What?) - Bismillah....

Sepuluh hari lalu, aku, dengan tiba-tiba memutuskan untuk merubah warna rambut. Benar-benar tiba-tiba. Karena tanpa planning sebelumnya dan tanpa pengen sebelumnya.

Sebenarnya, niat pertama aku cuma ingin memangkas rambut yang sudah sepunggung. Panas. Rontok pula. Biasanya kalau sudah begini aku minta paksu untuk potongkan rambutku. Aku jarang mau ke salon. Tapi malam itu aku pengen sesekali potong rambut yang benar-benar rapi.

Paksu ngide untuk cari di google maps dengan keyword "salon muslimah". Lalu dengan random, dia memeriksa satu tempat yang ada di layar. Kemudian menelponnya untuk memastikan lokasinya. Ternyata salonnya sudah pindah. Tapi, pindahnya justru dekat dengan rumah. Walah, kebetulan. Makin yakin mau potong rambut secepatnya.

Nah, pas ngecek nomor telpon di google map, ternyata salon itu disertakan foto testimoni hasil salonnya. Mata langsung tertumbuk pada satu model potongan rambut yang aku mau, sebahu. Tapi. koq, hmm, apa itu pirang-pirang. Koq jadi pengen? *eaaak.

Ya, begitulah. Besoknya aku langsung meluncur ke salonnya tanpa ba-bi-bu lagi. Dalam hati, tumben banget gak pakai nunda-nunda dulu. Padahal biasanya, kalau soal yang berbudget aku seringnya mikir-mikir sampai akhirnya gak jadi. Apa ya, mungkin udah blingsatan aja liat rambut sendiri yang kek reog. Kucel banget. Dih. Pengen dipermak, dicantikin. Kasian paksu yang lihat tiap hari selama 10 tahun ini, tidak indah nian pemandangannya.

Jadi, anggap saja ini bagian dari anniversary ke-10, mengubah (sedikit) tampilan. Konon, laki-laki itu visualnya suka ngelunjak. Wkwkwk.

Sampai di salon muslimah yang dituju, aku sambil nanya-nanya dulu ke ibunya. Pokoknya harus yakin dulu baru bisa lanjut disemir.

Bukan aku. Tentu saja. Ini nyomot dari Canva Pro.

1. Semirnya bikin kehalang air wudhu gak?
Dan owner salonnya menjawab dan meyakinkanku kalau cat yang dipakainya dari bahan yang halal dan tembus air wudhu. "Kita harus pakai bahan yang halal Mba, karena sebagai konsekuensi salon muslimah". Begitu kira-kira kata beliau.

2. Nanti rambutnya harus perawatan ekstra gak? Kan keratinnya rusak.
Dan ownernya menjawab, mau pakai perawatan rambut semir boleh, perawatan biasa pun tidak masalah. Lho? Bukannya kalau disemir berarti di-bleaching? Kalo di-bleaching berarti keratinnya terkikis dan rambut rawan rusak dan teksturnya keras bagai sapu ijuk.
Tapi aku membuktikan sendiri perkataan owner salonnya, tanpa perawatan khusus rambut semir ternyata rambutku gak rusak, gak keras. Masya Allah. Bahkan, menurutku, entah kenapa, tekstur rambutku sekarang jadi lebih sehat dan mengembang, dari sebelumnya lepek.

3. Akan bau-bau obat bleaching gak?
Aku pernah melihat iparku pulang dari salon sehabis semir rambut. Bau obat bleaching-nya kecium dari jarak lima meter. Cukup menyengat. Jadi, aku bersiap juga untuk itu. Huhuhu.
Tapi, surprisingly, ternyata setelah selesai proses penyemiran tidak ada satupun bau obat bleaching yang aku cium. Malah ini wangi menurut hidungku. Apa jangan-jangan rambutku cuma disemir tanpa di-bleach? Waduh. Siap-siap gak ada setahun sudah luntur. Pikirku dalam hati. Tapi kalau dilihat-lihat sih, warna semirannya nyata, bukan antara ada dan tiada. Ibu ownernya juga kemarin menjelaskan kalau yang beliau pakai itu semir rambut dengan bahan terbaru. Yang ngaruh juga ke poin 4.

4. Berapa lama proses penyemiran? 4 jam ada?
Seperti aku yang sat-set tanpa pikir panjang mau mengecat rambut, proses pengecatannya pun juga sat-set alias singkat. Banget. Cuma sejam! Mungkin karena rambut yang cuma sebahu dan tipe highlight (gak mengubah keseluruhan warna rambut). Juga tidak ada proses bleaching dan pewarnaan yang terpisah step-nya, bikin proses penyemiran rambut kemarin berjalan cepat. Iya, aku cuma sekali tahapan aja dan sekali bilasan rambut, dan voilaaa, my new hair is coming!

5. Mahal ya biayanya? Kan pakai bahan cat terbaru.
Kalau pendek Rp 350.000 (kalau panjang aku lupa nanya, mungkin sekitaran Rp 500.000 atau lebih). Tapi beruntungnya aku, ke sana koq yo pas dapat harga promo ramadan. Jadi, cuma bayar Rp 150.000 doank dan potong rambut Rp 25.000. Lebih 50% potongannya. Duh, seneng banget. Sungguh sat-set yang tidak sia-sia, bukan? Rizkiminallah.

***

Overall, aku suka dengan hasilnya. Lumayan membuat tampilanku berbeda dan jadi lebih segar. Dan terlebih paksu memang sudah acc sebelumnya. Malah dia kasih saran warna, warna hijau. Biar kek Nami ceunah, huh. *auto ditolak.

Dengan cerita yang aku tulis ini, aku merasa tidak menyesal menyemir rambut. Terlebih dalam Islam juga tidak ada dalil yang mengharamkan. Dan apalagi aku melakukannya ini bukan untuk diperlihatkan ke orang lain. Jadi, setelah ini aku mungkin tetap mempertimbangkan untuk lanjut menyemir rambut dengan warna lain. Mungkin highlight merah. Hihihi. Let's see.

Oh ya. Untuk kalian yang di Palangkaraya, dan kalian pengen mencoba semir rambut ala salon muslimah ini, bisa langsung ke Jalan Jati Raya 2. Nama salonnya Mecca Pky

Salon Wanita Mecca Pky

 

Share This :

0 komentar