Pengalaman Membuat Sabun Natural Homemade - Bismillah...
Kemarin akhirnya aku men-checklist satu wishlist ku: membuat sabun. Sesuatu yang bikin aku cukup senang sampai hari ini karena melihat sabun hasil karyaku berjejer di atas lemari TV. Siapa sangka anak yang gak suka kimia pas SMA ini akhirnya mau bermain-main dengan "bahan kimia" hari ini? *sungkem dulu sama bu Tutik.
Ohya, sabun perdana yang aku buat ini adalah sabun batang yang digunakan untuk mandi. Rencananya buat anak-anak, karena si bungsuku punya kulit yang sensitif dibandingkan kakaknya (walau beberapa waktu sudah berkurang karena tiap kali eksim disemprot dengan eco enzyme yang dicairkan).
Selain itu, rencananya sabun natural (batang) itu untuk "goodie bag" yang akan diberikan kepada teman-teman sekelas sulungku saat ultahnya yang ke-8 bulan Februari nanti. Kalau menghitung masa curing atau saponifikasinya yang berlangsung 4-6 minggu, sepertinya momennya nanti bisa tepat. Semoga ya....
The Real Soap
Ternyata yaa, aku tuh baru paham yang dimaksud soap alias sabun itu apa. Kalau menurut teorinya sabun adalah hasil reaksi dari minyak dan alkali yang melewati proses saponifikasi dan menghasilkan busa. (Sapon = sabun, dari bahasa arab). Menurut sejarahnya benda ini memang sudah ada 2000 tahun sebelum masehi dan disempurnakan oleh ilmuwan muslim, Ar-Razi, pada 900-an Masehi.
Jadi, sabun natural busanya alami hasil reaksi minyak dan alkali. Sedangkan "sabun" (pakai tanda kutip) yang sering kita klaim ada di kamar mandi kita kebanyakan sudah memakai SLS atau SLeS, untuk menghasilkan busa. Aku gak bilang SLS dan SLeS berbahaya, cuma di beberapa orang yang kulitnya sensitif bisa memicu iritasi. Selain itu, busa dari SLS juga ternyata bisa mencemari lingkungan.
Aku juga banyak tercerahkan di channel Asiera, yang emang produsen "the real soap", termasuk: Apakah sabun natural alias "the real soap" ini bebas bahan kimia?
Sebenarnya, kita semua bergantung dengan bahan kimia koq sejak lahir. Bayi umur 0 hari sudah perlu O2, dia juga mandinya dengan H2O, kita masak dan makan NaCl sehari-hari, kita juga penghasil CO2 setiap saat. Jadi, bahan kimia ada di mana-mana. Yang membedakan adalah: bahan kimia yang berbahaya dan tidak berbahaya.
So, gak tepat jika mengambil kesimpulan sabun natural = bebas kimia. Gak mungkin, Beb. Kita masih kudu perlu O2 dan H2O kan? :).
Dan disebut natural karena memakai teori dasar pembuatan sabun "minyak+basa", yang sudah dipakai berabad-abad lalu, tanpa memakai tambahan SLS dan SLeS sebagai penghasil busa.
membuat sabun natural homemade
Alat dan Bahan
Banyak cara membuat sabun batang, ada yang hanya dengan 3 bahan: soda api, minyak, dan air, ada juga yang pakai: soda api, minyak, gliserin, gula, asam sitrat, dan base soap. Tentu saja aku memilih yang simple, ofkors, LoL.
Dan untuk menyederhanakannya lagi aku pilih kit DIY soap alias paketan bahan sabun yang sudah jadi, sehingga aku gak perlu menimbang dan menakar, cukup campurkan semuanya.
Jadi bisa dibilang untuk pertama ini aku cuma ingin merasakan sensasi membuat sabunnya saja tanpa pusing memikirkan takaran bahannya. Kalau kondisi memungkinkan aku mau banget bikin sabun lagi sambil belajar menakar bahannya :).
Satu kit sudah dapat apa aja?
Jadi, satu kit ini aku dapat;
1. 1 botol palm oil alias minyak sawit
2. 1 botol coconut oil alias minyak kelapa
3. 1 botol mix oil (sunflower, soy, canola oil)
4. 1 bungkus soda api berbentuk serpihan
5. 1 pewangi (ini bisa dipilih ya)
6. 1 cetakan sekali pakai (sayangnya ini sobek sampai di tangan, karena cuma dari kertas nasi yang ditempel di kardus yang dijadikan dus packingan)
Kemudian ada juga bahan yang beli terpisah di toko ini, yaitu dried flower sebagai hiasan. Mau di-skip gak masalah koq, ini kan cuma buat topping, gak berpengaruh di keberhasilan sabunny. Cuma ini bisa banget bikin penampakan sabunnya jadi lebih sedikit estetik.
Belinya dimana?
Aku beli di marketplace sejuta umat warna oren, wkwkwkw. Link tokonya sudah aku sertakan di kolom deskripsi pada vlog pembuatan sabun di channel ku (scroll ke bawah). Dicari ya, dicari :)
Alat yang menunjang proses pembuatan
1. Hand blender (boleh pakai mixer tapi tidak boleh dipakai lagi ke makanan)
2. Wadah membuat cairan soda api dan pengaduk
3. Saringan stainless, untuk menyaring larutan soda api
4. Wadah pencampur minyak dan cairan soda api (ukuran 2L)
5. Cetakan sabun
Safety Gears
Karena kita pakai bahan kimia soda api alias NaOH, which is dia adalah basa kuat yang bersifat korosif, jadi safety gears adalah wajib adanya.
1. Masker, melindungi dari terhirup uap dari soda api
2. Sarung tangan, melindungi dari kontak langsung cairan soda api
3. Face shield, melindungi mata dan wajah dai cipratan soda api
4. Pakaian tertutup dan panjang, menghindari ketidaksengajaan cipratan soda api
Be aware, jangan biarkan ada anak kecil di sekitar lokasi pembuatan sabun ya. Selain menghindari hal yang gak diinginkan, juga biar kita fokus ke semua stepnya.
Cara Membuat
1. Pasang semua safety gears, siapkan bahan dan alat di ruangan terbuka atau di dalam rumah tapi usahakan di depan jendela atau depan pintu. Kalau sudah baru kita masuk ke tahap pembuatan
2. For very first time, kita bakal bikin cairan soda apinya dulu (lye solution). Tuang soda api flake ke dalam air, kemudian aduk perlahan sampai larut (pelan-pelan aja, awas terciprat)
3. Dinginkan di tempat terbuka 1-2 jam atau sampai suhu cairan soda api sama dengan minyak (suhu ruang). Pastikan untuk jauh dari jangkauan anak-anak
4. Campur semua minyak dalam wadah 2 liter
5. Blend beberapa detik untuk mencampurkan
6. Masukkan cairan soda api (yang sudah mencapai suhu ruang) ke dalam wadah berisi minyak
7. Masukkan fragrance oil
8. Blend sampai adonan berkonsistensi seperti fla puding
9. Tuang ke cetakan dan hiasi atasnya (opsional)
10. Tunggu 1-3 hari dalam cetakan
11. Keluarkan jika sudah memadat, potong-potong
12. Diamkan selama 4-6 minggu untuk menyelesaikan masa curing nya atau proses saponifikasi agar pH nya turun dan tidak mengiritasi kulit
Nah, itu stepnya yang benar ya.
Kalau aku sampai no.7 itu udah sesuai. Ndilalah, di step ke-8, konsistensi adonan jadi super kental, sampai mirip dengan butter cream yang buat mendekor cake ultah :D.
Entah faktor fragrance oil-nya, atau aku yang over blend, atau aku kelamaan mengatur posisi kamera jadi dia mengental dengan cepat. Hiks...
Padahal dari (setidaknya) 10 video yang aku tonton sebelum hari eksekusi, rata-rata bilang blend minyak dengan cairan soda api sekitar 5-10 menit. Sedangkan aku cuma 2 3 menit.
Setelah aku konsultasi dengan sellernya, via chat di marketplace, menurutnya kemungkinan dari fragrance oil-nya. Karena setiap fragrance oil bisa menghasilkan respon yang berbeda-beda terhadap konsistensi adonan. Fiuh! Ternyata bikin sabun gak segampang yang dilihat.
Bagaimana Hasilnya
Jujur ya, aku mulai panik melihat adonan yang sulit dicetak itu. Tapi demi konten tetap aku shoot sambil berdoa "Ya Allah, mudahan berhasil ya".
Sedih banget laa kalo gagal. Pertama, sedih karena berasa sia-sia sudah menghabiskan kuota buat nonton tutorial demi tutorial. Kedua, duit semua ini, Bree, masa ujung-ujungnya dibuang? Ketiga, masa gagal bikin konten? *hahaha *PLAK
Ternyata panik-ku gak berhenti sampai di situ. Malamnya aku cek lagi, ternyata cetakannya panass donk. Aku pikir udah gagal sama sekali. Tapi antara yakin dan gak, aku langsung ingat kalo yang terjadi ini soda apinya lagi bereaksi bersatu dengan minyak (saponifikasi), jadi wajar panas.
T-t-ttapi, kemudian yang bikin aku beneran panik ketika buka tutup cetakannya. Lembek banget, uwoi! T_T Dekorasi yang aku buat di adonan sabun bagian atas hampir rata semua, padahal sebelumnya bergelombang cantik.
Aku tunggu sampai hari kedua masih lembek walaupun sudah ada perubahan - sedikit mengeras. Hari ketiga dan aku putuskan untuk unmold (membuka dari cetakannya). Alhamdulillah, gak selembek kemarin, tapi juga gak sekeras yang aku tonton di tutorial. Baiqlah, tidak apa.
Sekarang aku masih menanti dengan sabar masa-masa curing itu. Sambil sesekali aku tengok sabunnya, kali-kali ada semut.
Sesekali juga aku tekan-tekan sabunnya, alhamdulillah teksturnya mengeras. Aku juga menyempatkan mencium aroma lemonnya. It's so satisfying sungguh, gak bohong, melihat penampakan sabun perdanaku yang (sedikit) estetik dan beraroma segar. Mood booster.
Alhamdulillah, sabunku selamat :)
Jujur, aku senang dengan sabun perdanaku, not too good sih tapi gak apa-apa....
Apa kalian tertarik bikin juga? Belajar dari kesalahanku ya, semoga kalian bisa lebih baik lagi :)
Ohya, vlognya juga sudah tayang di channel ku :) Selamat menonton.....
0 komentar