InstagramYouTube

Tentang Kamu Dimana Rembulan Tenggelam di Wajahmu

Assalamu’alaikum….

Kali ini saya balik lagi buat review buku, temans, dan ini postingan kedua saya terkait book review a.k.a resensi. Might I say “welcome to new label on my blog!”?  😅

Baca juga Resensi buku How Master Your Habits

Btw, udah baca kan buku ust. Felix Siauw yang itu? Ih, rugi kali ga baca, hihihi.

Back to this topic

Kali ini saya ga hanya akan review satu buku, tapi dua buku sekaligus!

Yes, this is about something so I called battle book review 🔥🔥🔥

Kenapa saya nge-battle-in?

Pertama, karena buku ini ditulis oleh penulis yang sama. Kedua, ketika baca kedua buku ini saya langsung dapat feeling yang sama. So, I do battle apple to apple, not apple to pineapple.

Okey, sekarang langsung aja capcus simak resensi kedua buku ini ya…

🍏🍏🍏
Buku 1: Tentang Kamu

Detail
Penulis    : Tere Liye
Editor      : Triana Rahmawati
Cover       : Resoluzy
Lay out    : Alfian
Cetakan I : Oktober 2016
Penerbit  : Republika
Plot
Plot atau alur cerita dalam novel ini adalah alur mundur. Diawali dari kisah seorang Zaman Zulkarnaen, seorang junior lawyer dari firma hukum di London ditugaskan untuk mencari tau siapa Sri Ningsih sebenarnya, yang pernah tinggal antara Inggris-Prancis dan berasal dari Indonesia, yang mempunyai harta warisan 19 Trilyun rupiah. 19 Trilyun!!! 
Tokoh 
Tokoh utama dalam cerita ini sebenarnya adalah Sri Ningsih. Tapi, dia diceritakan sudah meninggal dunia. Tokoh bernama Zaman Zulkarnaen kemudian mengambil perannya, menelusuri rekam jejak pemilik harta warisan tersebut. 
Sinopsis
Buku ini mengisahkan perjalanan seorang Zaman yang bekerja sebagai junior lawyer di firma hukum dengan reputasi terhormat. Tidak terkenal, tapi firma hukumnya berbeda dengan firma hukum lainnya yang sering menangani sengketa harta warisan klien-kliennya. Sir Thompson, sang penguasa tunggal Thompson & Co., tempatnya bekerja, pagi itu memanggilnya secara khusus untuk melakukan misi besar untuk menelusuri siapa sebenarnya Sri Ningsih, kliennya yang sudah meninggal beberapa hari lalu yang sempat mengirimkan surat-surat kepada Thompson & Co. untuk kemudian mempercayakn mereka membagi harta warisan Sri yang nilainya fantastis itu.

 Bagaimana Sri yang orang kampung dan nyaris tidak bisa mengecap bangku pendidikan bisa memiliki harta sebanyak itu? Apakah Zaman berhasil menemukan anak-anak Sri sebagai pewaris hartanya? Tuntaskan membaca novelnya dan kalian akan terhenyak. 

Ulasan
Dengan alur mundur seperti di novel ini sukses membuat saya hanya butuh 2 hari untuk menghabiskannya. Bagi saya ini rekor, dengan rutinitas IRT dua orang anak ditambah saat itu saya sedang sakit. Lewat novel ini Tere Liye sukses membuat mata saya berkabut bahkan sejak awal cerita kehidupan Sri Ningsih. 500 halaman dalam 2 hari ini rekor untuk level emak-emak seperti saya. May be, it’s enough to proof you how fabulous this novel. Yess, saya berkaca-kaca di awal cerita dan berakhir dengan bulu kuduk yang berdiri ketika menamatkannya. 
Buku 2: Rembulan Tenggelam di Wajahmu
Detail

Penulis : Tere Liye
Desain cover : Eja-creative14
Cetakan ke-33 : Juni 2017
Penerbit : Republika
Plot
Novel ini mengambil alur maju mundur untuk menguraikan cerita perjalanan kehidupan si tokoh utama. Satu bab satu alur maju mundur. 
Tokoh
Tokoh utamanya adalah Reyhan, anak yatim piatu penghuni panti yang berasal dari zero to hero. Hero? Sebenarnya tidak juga, dia tetap mengalami pasang surut ketika sudah di atas. Tokoh pembantu utama dalam cerita ini juga berganti-ganti, seiring pasang surut kehidupannya. Tapi, yang paling berkesan adalah tokoh istri Rey yang hanya sempat menemaninya di 6 tahun pernikahan mereka. Istrinya meninggal dengan membawa 2 orang anaknya. 
Sinopsis
Cerita ini dibuka oleh kisah anak perempuan kecil yang tinggal di panti. Saat malam hari raya Idul Fitri dia menyendiri, menarik diri dari keramaian di panti, bertanya siapakah ayah ibunya. Di tempat lain, seorang laki-laki tua dengan selang-selang penyambung kehidupan tergeletak lemas di ruang ICU. Gerakan tangannya yang tiba-tiba setelah 6 bulan lamanya koma, membuat perawat terkejut bukan main dan mengabarkan kepada dokter spesialis yang standby. Gerakan tangan si Reyhan tua itu sebenarnya adalah kesempatan yang diberikan Tuhan kembali ke dunia untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan masa lalunya, setelah sebelumnya dia diajak oleh seseorang berwajah menyenangkan berjalan ke masa lalu, melihat setiap episode kehidupannya, menjawab 5 pertanyaan yang mengganjal sepanjang hidupnya.

A pakah anak kecil itu adalah anak dari lelaki tua yang koma itu? Bukankah istrinya meninggal dengan “membawa” serta dua anaknya? 

Ulasan
Buku ini sukses membuat saya selalu menebak-menebak apa yang akan terjadi – namun selalu meleset. Novel ini mengisahkan kisah kerasnya kehidupan anak panti asuhan, mulai dari dipukul penjaga panti, berkelahi dengan preman terminal, berjudi, mabok, hingga menjadi pencuri berlian 1000 karat.

Pertanyaan-pertanyaan dari si tokoh utama sebenarnya mewakili pertanyaan banyak orang dan dengan menamatkan novel ini kita seperti diberi penyegaran rohani. 

Tere Liye dengan bukunya kali ini berusaha mengajak kita merenung banyak hal tentang kehidupan, menjawab pertanyaan banyak orang tentang keadilan Tuhan, kenapa harus dilahirkan di sini, dan kenapa harus ada takdir menyakitkan.

Battle Review
Ok, temans. Dari paparan yang saya tuliskan di atas untuk kedua buku itu, sudahkah kalian dapatkan cluenya??? 
Kalo belum, bagus. Berarti ada bagusnya kalian teruskan membaca review ini sampai tuntass tass tass…. 
Genre
Tentang Kamu dan Rembulan Tenggelam di Wajahmu sama-sama bercerita tentang kehidupan. Bahkan, tokohnya sama-sama memulai dengan kisah hidup dari nol. Kita bisa menyaksikan pilunya kehidupan Sri Ningsih (Tentang Kamu) dan kerasnya hidup sebagai anak panti di cerita Reyhan (Rembulan Tenggelam di wajahmu).

Konsep
Nah di sini saya merasakan kedua novel ini berada pada konsep yang sama. Diawali dengan tokoh yang bukan siapa-siapa kemudian ditempa dengan hilir mudik ujian kehidupan dan pada akhirnya membuat mereka menjadi seseorang yang terpandang. 

Alur
Keduanya sama-sama dimulai dengan kejadian akhir. Ini membuat penasaran pembaca langsung berada di level maksimal. Tapi entah kenapa Tentang Kamu lebih juara penasarannya. 
Percintaan
Kisah romantis mereka sama-sama hanya sepersekian dari episode-epsiode kehidupan yang ditampilkan.  Namun, tetap memberikan efek terenyuh yang sangat ketika membacanya. Tokoh pasangannya sama-sama meninggal lebih dulu. Mengikuti bagian akhir kisah romantisme mereka bisa membuat hati kalian retak berkeping-keping, tapi sungguh banyak pelajaran yang bisa diambil dari situ. 
Feeling
Tentang Kamu sejak awal membacanya mata ini rasanya basah sudah. Sebagai sesama perempuan, getir kehidupan seorang Sri Ningsih sukses menyayat-nyayat hati. Apalagi di dalam cerita ini diselipkan kisah pembantaian G 30 S/PKI. Lengkaplah sudah. 
Rembulan Tenggelam di Wajahmu entah kenapa saya baru dapat feelnya setelah membaca separuh halaman. Di awal saya belum bisa menemukan gaya tulisan Tere Liye yang biasa saya nikmati. Terkesan kurang lepas. Namun, setelah separuh buku saya bisa mendapatkan kembali aura novel-novel Tere Liye seperti biasa ((auraaa)). Oya, untuk novel yang ini ada sedikit bau-bau Negeri Para Bedebah, mulai dari drama actionnya sampai cerita para taipan. 
Epilog
Keduanya berhasil mengakhiri cerita dengan membuat saya berembun di pelupuk mata, tapi Tentang Kamu lebih berhasil membuat saya lebih dari berembun. Berderai-derai dan berlanjut dengan merinding bulu kuduk. Entah sensasi apa ini. Tapi, bagian epilognya membuat saya menobatkan Tentang Kamu menjadi salah satu novel Tere Liye terfavorite. 
Rate
Dari segala macam ulasan yang saya coba tulis, akhirnya saya menjatuhkan nilai untuk keduanya…. 

Tentang Kamu 🌟🌟
9.75 dari 10

Rembulan Tenggelam di Wajahmu 🌟🌟 9.00 dari 10
Overall, keduanya sangat recomended   untuk dibaca, terutama yang suka novel lokal. Ga sekedar terhibur, kita juga banyak dapat pelajaran hidup dari sana. Kalo kalian suka novel apa, teman??

Note: dilarang keras komentar “pinjem bukunya donk mba”. Maaf, cuma punya sebiji 😂

17 thoughts on “Tentang Kamu Dimana Rembulan Tenggelam di Wajahmu”

  1. Huhu, eny paling gak tahan cerita sedih baru baca dikit yang mba tulis, rembulan tenggelam diwajahmu udah bikin baper :')
    Inti dari ceritanya bagus ya mbaa, banyak makna dibalik cerita

    Reply
  2. Rembulan tenggelam di wajahmu itu novel pertama tere liye yang kubaca. Suka sih sama ceritanya tapi ada beberapa bagian yang nyontek film Bollywood jadi berasa gimana gitu. Nah kalau tentang kamu ini so far novel tere liye yang kayaknya paling kusukai

    Reply
  3. Wah, novel tereliye emang isinya keren keren Mba. Tapi sayangnya menurut aku bahasa yang ada di novel tereliye itu sedikit berat. Mungkin aku harus membacanya ketika memang tidak ditengah kesibukan, hahahha.

    Kalo dari qoutesnya sih juga suka banget sama yang biasanya dibuat Tereliye. Nanti deh ya kalo aku free baca-baca novel tereliye yang ini.

    Reply
  4. Bagus novel nya mba, apa jangan jangan sri ningsih jadi kaya karena dulu dia adalah bayi yang tertukar? #eeaaaa hehehe.. tapi aku suka yang rembulan tenggelam di wajah mu

    Reply
  5. Sudah baca Daun Jatuh Takkan Membenci Angin? Aku paling suka yang itu. Well..semua karya Tere aku suka sih..hehe. yang dua ini malah belum baca. Keasyikan baca yang serial Bumi Bulan Matahari itu tu.

    Reply
  6. Sudah baca Daun Jatuh Takkan Membenci Angin? Aku paling suka yang itu. Well..semua karya Tere aku suka sih..hehe. yang dua ini malah belum baca. Keasyikan baca yang serial Bumi Bulan Matahari itu tu.

    Reply
  7. Aku pernah baca yang Rembulan Tenggelam di Wajahmu tapi yang Tentang Kamu belum. Sama2 seru ya ternyata. Jadi mau baca yang Tentang Kamu soalnya waktu baca Rembulan Tenggelam di Wajahmu itu Baper abis dengan cerita si Gigi Kelinci.

    Reply
  8. Wah bulan kemarin saya baru menyelesaikan novel tere liye yang judulya rembul tenggelam di wajahmu. Seperti biasa selalu banyak pesan yang disampaikan dalam setiap novelnya. Saya suka ��

    Reply
  9. Pingback: Aroma Karsa, Novel Tertebal dan Tercepat yang Pernah Dilahap - Bonjour Fika

Leave a Comment