Review True To Skin Mugwort Tripeptide Gel Cream - Bismillah....
Halo, selamat datang kembali di Beauty Talk blog ini. Kali ini saya mau membahas soal moisturizer yang sudah saya pakai dalam 4 bulan ini.
Brand yang bisa dibilang baru di kancah perskincare-an Indonesia ini punya sederetan produk yang cocok di wajah saya. Saya sudah pernah mencoba (dan masih sedang memakai) 3 serumnya, 1 tonernya (which is the only one they have), dan 1 moisturizer True To Skin (the only one too).
Review jujur serum dan tonernya nanti saya kasih link-nya di bawah ya buat yang pengen baca.
Sejujurnya, saya mencoba moisturizer ini maju mundur. Di sisi lain saya memang sedang butuh itu untuk melengkapi basic skincare yang sudah lama bolong slot-nya, gkgk (((bolong))). Tapi, di sisi lain saya ragu dengan salah satu ingredient yang dibawanya.
Hmmmm...lantas bagaimana?
Baca ulasan lengkapnya, yuk!
Product Knowledge
Nama Produk: True To Skin Mugwort Tripeptide Gel Cream
Netto: 30 gram
Harga: 115.000
Sediaan: Moisturizer
No BPOM: NA 18210103886
PAO: 12 bulan
Didistribusikan dan dipasarkan oleh: PT. Trinity Tunggal Abadi
Packaging
Moisturizer ini datang tanpa dus. Sebenarnya ini gak masalah, apalagi jika dilihat dari aspek sampah yang dihasilkan. Tapi tetap sih pakai plastik ada sedikit yah buat mengamankan produk. Ehee.
Jadi, sampai ke tangan benar-benar simpel, langsung megang pot-nya. Warna kemasannya hijau tosca di tutup ulirnya dan pink di pot-nya. Ini agak nabrak sih, tapi lucuk. Aku berasa jadi anak abegeh yang ceriaaaa, gkgkgk.
Karena tidak pakai dus jadi semua informasi ada di pot bagian bawah, mulai dari; ingredients, klaim, scan barcode dan No BPOM, juga PAO.
[caption id="attachment_3589" align="aligncenter" width="300"] Review True To Skin Mugwort Tripeptide Gel Cream[/caption]Ohya, moisturizer ini diberi label "gel cream" dengan nama lengkap "Mugwort Tripeptide Gel Cream" yang tertulis di samping pot.
Texture, Scent, Color
Kalau bahas tekstur, sebenarnya sudah dibocorin oleh namanya sendiri yang memuat "gel cream". Jadi, kalau boleh saya deskripsikan, ini tu bentukannya cream tapi gel, hampir mendekati lotion tapi gak runny.
Saya pikir, moisturizer TTS mungkin ingin seperti Dear Me Beauty yang sudah duluan punya moisturizer ringan dengan nama "water cream". Iya, mereka berdua itu mirip banget ya. Saya pernah pakai punya DMB sekali, tapi pas mau repurchase eh ternyata stoknya kosong terus, sekali ada eh langsung habis, dan sebulan kemudian baru restok. Akutu gak bisa diginiin, Sis. Jadi akhirnya saya gak pernah nulis reviewnya sampai sekarang.
Untuk scent-nya aman, hampir tidak tercium bau apa-apa. Tapi karena ini mostly chemical ingredients, dan dia gak pakai essensial oil jadi sebenarnya scent-nya sedikit ada bau-bau chemical, tapi I'm not worry, karena ternyata wajah saya butuh no fragrance sama sekali sekalipun essensial oil.. Ohya, gel cream ini warnanya putih susu.
Ingredients
Aqua, Octyl Methoxycinnamate, Propanediol, Butylene Glycol, Caprylic/Capric Triglyceride, Glycerin, Lactobionic Acid, Palmitoyl Pentapeptide-4, Polyacrylamide, C13-14 Isoparaffin, Laureth-7, Beta-Glucan, Sodium Hyaluronate, Saccharide Isomerate, Tetrapeptide-44, Acetyl Hexapeptide-8, Bisabolol, Tocopheryl Acetate, Artemisia Capillaris Extract, Pentylene Glycol, Helianthus Annuus (Sunflower) Seed Oil, Spirulina Platensis Extract, Malus Domestica Fruit Extract, Maltodextrin, Caprylyl Glycol, 1,2-Hexanediol, Ethylhexylglycerin, Citric Acid, Sodium Citrate, Phenoxyethanol, Sucrose, Tromethamine.
Kita bahas sedikit yang bold tosca ya...
Dari yang saya ketahui itu adalah main-ingredients dari skincare ini. Seperti Lactobionic Acid yang merupakan jenis PHA yang sering dipakai TTS (what a surprise! Ternyata ada exfoliant di dalam moist ini!), Tripeptide yang berfungsi untuk anti aging, Sodium Hyaluronate sebagai penghidrasi, Bisabolol yang merupakan senyawa dalam tumbuhan chamomile yang terkenal sebagai healing dan soothing agent, Tocophreyl Acetate yang merupakan vitamin E, sebagai pengawet alami dan antioksidan, dan plant based ingredient lainnya.
Bagaimana dengan yang bold merah?
Menurut yang saya ketahui, Octyl Methoxycinnamate adalah bagian dari UV filter agent alias bahan pembentuk chemical sunscreen. Yang membuat saya jadi maju mundur adalah: how I use this moist for p.m skincare?
Padahal menurut klaim mereka, moist ini bisa dipakai sebagai day and night cream, tapi sayangnya kenapa harus ada octyl methoxycinnamate? Apakah jika saya pakai di malam hari akan menimbulkan jerawat?
Claim
Mugwort Tripeptide Gel Cream yang diformulasikan untuk membantu melembabkan, menghaluskan, dan menutrisi kulit dengan kandungan Sodium Hyaluronate dan Artemesia Capillaris Flower extract. Bahan aktif Tripeptide sebagai anti aging yang dapat membantu mengurangi kerutan pada wajah.
Result
Why must have UV Filter Agent?
Pertama launch pada bulan September, saya langsung membeli bundling TTS toner-moist. Dan sampai sekarang, Desember pekan kedua, saya sudah menghabiskan 2 pot moist. Jadi, saya rasa cukup untuk menuliskan review hasil pemakaiannya.
Seperti yang ditulis di awal, saya punya keraguan besar terhadap moisturizer ini karena kandungan bahan sunscreen di dalamnya. Padahal saya gak butuh day cream -karena saya sedang menjalani diet skincare-, sunscreen saya yang sekarang sudah bisa merangkap jadi moist dan sunscreen. It's enough :)
Saya justru butuhnya night cream karena slotnya benar-benar kosong sejak berbulan-bulan lalu. Tapi gimana jadinya kalo moist ber-octyl methoxynamate itu saya pakai di malam hari? Akankah moist ini jadi produk TTS pertama yang bikin saya breakout?
Saya benar-benar galau waktu itu, tapi tetap saja beli, gkgkgk. Setelah konsultasi sebentar dengan teman beauty blogger yang ingre-based akhirnya saya memutuskan untuk coba membelinya.
Ternyata yang terjadi adalah saya baik-baik saja ketika memakainya di malam hari. Wow! Alhamdulillah, gak seperti yang saya khawatirkan.
Blend for more convenience
Namun, seperti moist yang sudah-sudah, moist TTS juga bikin efek gatal ketika saya pakai. Ini mungkin faktor wajah saya yang memang riskan. Jadi seperti ada yang menjalar-jalar di bawah permukaan kulit, yang kemudian bikin saya risih karena gatalnya itu.
Tapi sekarang sudah bisa diatasi. Saya blend moist denga toner dan serum. Lupakan 10 step skincare Korea, hahaha. Yang terpenting saya nyaman dan wajah saya nyaman, apapun metodenya. Blending seperti itu sangat membantu mengurangi rasa gatal dan risih karena pemakaian moist yang lazim saya alami.
Dengan cara itu juga saya menghemat waktu pemakaian skincare malam karena tidak perlu menunggu regimen sebelumnya terserap. Benar-benar out of pakem skincare. LoL :D
Soothing my acne
Yang saya suka dari semua produk TTS adalah mereka benar-benar bekerja untuk jerawat saya. Ada yang dipakai sekali langsung reda besoknya, ada juga yang jerawatnya bandel, perlu beberapa hari baru reda. Tapi, gak masalah, saya emang suka cepat tapi kalau lambat juga tidak apa-apa, asal ngefek dan tidak bikin breakout.
No purging but oxydizing
Jujurly, pas nulis ini saya agak kaget ketika baru tahu faktanya ni moist ternyata ada PHA nya. PHA adalah salah satu exfoliant namun lebih ramah pada kulit sensitif. Tapi yang namanya exfoliant alias bahan aktif, biasanya rentan purging sebagai reaksi kulit. Tapi di kulit saya alhamdulillah gak terjadi purging ya.
Namun, saya baru sadar ternyata moist ini cukup oxydizing di wajah saya. Jadi bangun pagi muka jadi kusam, walau lebih plumpy.
Pros and Cons
Baiklah, mari kita rangkum hasil review nya ke dalam pros and cons di bawah
Pros
+ BPOM
+ No fragrance even essensial oil, no coloring
+ No sulfate, no alcohol, no silicon, jadi ini non comedogenic dan minim fungal acne triger, plus gak berat teksturnya
+ Tidak menimbulkan breakout dan bahkan purging
Cons
- Oxydizing, bikin kusam karena sepertinya ada bahan yang mudah teroksidasi
Final Verdict
Untuk segi harga dan ukuran rate 5 of 5. Yes, ini tu terjangkau banget dengan bahan yang lumayan bagus menurut saya. Untuk segi kenyamanan pemakaian dan hasil rate 4 of 5. Seandainya dia gak oxydize mungkin aku bakal kasih 5 of 5 deh. Cuman, segini aja udah cukup menurutku, dan aku belum berniat untuk cari penggantinya, hehehe. Semoga bisa mengakali gimana gak oxydize lagi.
Cukup sekian Review True To Skin Mugwort Tripeptide Gel Cream saya kali ini. Apakah sudah ada yang mencoba juga? Share di kolom komentar, yuk!
Baca juga:
Review True To Skin Bakuchiol, Anti-Aging Serum
Review Jujur Serum True To Skin Hyaluronic Acid: Aj(a)ib!
Review True To Skin Mugwort Cica Essence Toner
0 komentar