Memanfatkan Kulit Kentang Sebagai Penyubur Tanaman

Memanfatkan Kulit Kentang Sebagai Penyubur Tanaman – Bismillah…

Tunggu dulu. Ini blog siapa biasanya review skincare sekarang tiba-tiba ngomongin pemanfaatan sampah? Hahaha. Saya kayak gak kenal siapa yang nulis ini *dikeplak pembaca.

Siapa sangka saya yang cuek bebek soal sampah setahun lalu, sekarang mulai berbenah sedikit demi sedikit untuk mengurangi sampah -minimal dari dapur sendiri.

Sebenarnya sudah beberapa tahun lalu saya mengikuti akun beberapa pegiat zero waste, tapi tidak ada tanda-tanda saya mengikuti jejak mereka. Masih yang kayak “Hah? Ngapain sih bikin kompos? Ngapain sih pakai tas kain? Buat apa sampah dipilah, kan buang ke TPS itu sudah betul (masih kemakan jargon “Buanglah sampah pada tempatnya”)” Dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan lainnya.

Long story short, saya ikut lomba tentang perubahan iklim Oktober tahun lalu. Di sana saya menulis -dan tentu saja meriset- soal mitigasi perubahan iklim yang bisa saya lakukan dari dapur saya sendiri, di antaranya; membuat eco enzyme, komposter, dan biopori. Ketiganya saya buat dengan bekal ilmu yang masih minim.

Namun saat proses penulisan artikel lomba, dari riset yang saya lakukan itu saya yang awalnya B aja (biasa aja maksudnya) eh koq jadi semakin horor sendiri. Horor dengan masa depan bumi. Apa iya bisa diselamatkan karena sudah segenting ini. Hiks.

Climate change is a truly huge disaster.

Apalagi saya yang orangnya dari kecil sudah terbiasa overthinking, makin gimana gitu mikirin planet ini.

Tapi dipikir-pikir daripada mikirin melulu -gelisah doank-action kagak- saya mencoba belajar sedikit demi sedikit soal pemanfaatan sampah. Intinya cuman “gimana caranya sampah dapur saya gak berakhir di TPS dan menggunung menghasilkan gas metana perusak ozone”.

Salah satunya yang saya dapatkan terakhir adalah tentang kulit kentang yang bisa jadi penyubur tanaman. Wow, ini insight yang bener-bener saya butuhkan karena saya agak susah mengolah sampah sayuran menjadi eco enzyme (karena hasilnya gak seharum sampah buah).

👩‍🎤: Jadi, digimanain tuh kulit kentang, bestie?

Jadi pemanfaatannya ini super gampang. Cukup taruh kulit kentang di pot tanaman ya. Nanti unsur hara dalam kulit kentang akan larut sedikit demi sedikit. Dan lambat laun kulitnya akan membusuk dan menjadi makanan cacing tanah.

👩‍🎤: Gitu doank, bestie?

Iyaa, gitu doank. Bentar ya, saya tuliskan apa yang disampaikan oleh Pak Wied Harry dalam postingannya.

Dalam 100 gram kulit kentang mengandung;
HARA MAKRO
1. 376 mg kalium
2. 132 mg fosfor
3. 141 mg kalsium
4. 25 mg magnesium

HARA MIKRO
1. 0.93 mg seng
2. 0.65 mg zat besi
3. 0.12 mg tembaga
4. 5.6 mkg selenium

Duh, cakep banget ya. Apa gak rugi besar kalau kita buang kulit kentang ke tempat sampah dan membusuk gitu aja tak termanfaatkan?

Jangan buang kulit kentang

Gak cuma kulit kentang sih, saya yakin semua bagian sayur punya nutrisi buat tanaman. Wong dimakan kita aja bagus koq, cuman kitanya aja yang gak biasa makan kulit dan batang, ya kan? Nah, sudah saatnya kita alihkan yang tidak kita makan itu menjadi makanan buat tanaman kita.

Berhubung saya baru kemarin menaburnya ke tanaman saya, jadi saya belum bisa kasih foto before after dikasih kulit kentang nya. Maaf ya. Cuman yakin aja nulis artikel ini karena tadi pagi tengok sawi dan tomat makin bagus daunnya, batangnya juga kelihatan signifikan tingginya. Alhamdulillah. Tunggu update-an saya 10 hari lagi ya. Insya Allah

1 thought on “Memanfatkan Kulit Kentang Sebagai Penyubur Tanaman”

Leave a Comment