InstagramYouTube

Lunar and Her #10YearChallenge

Assalamu’alaikum….

(Tengah) malam ini to-do-list ku adalah merampingkan galeri smartphone yang memorinya sudah kelebihan hingga setiap take photo selalu ada peringatan “memori penuh”

Setelah 1000 lebih foto didelete (what???) berlanjut merampingkan follower di Instagram. Tidak, aku tidak unfoll yang following, just unfoll who unfoll, hehehehehehehehehe *nyengirnya kepanjangan Neng!

Ok, bersih semua…..

Dan sampai akhirnya aku terdampar di akun salah seorang kawan SMA. Bukan kawan baik, aku hanya mengenal namanya dan kami tidak pernah bertegur sapa. Dia sahabat teman sekelasku dulu. Aku banyak tau tentangnya dari temanku itu.  Mungkin dia juga sekilas mengenal aku,”Oh, Fika anak Rohis”. Just it.

Tapi karena kami saling kenal, satu alumnus, kamipun saling follow di Instagram.

Dan sepertinya aku harus berterima kasih pada aplikasi sudah didowload 1 juta lebih pengguna itu. Tanpa harus menanyai kabarnya aku sudah tau bagaimana kabarnya. Yaaa…. siapa sih yang mau dibilang “Eh, lo sapa? Nanya2 kabar gue. Akrab aja ga?”

Ehehehehe….

***

Sebut saja dia Lunar.

Aku dulu mengenalnya sebagai perempuan tidak baik. Seragam sekolah walaupun berkerudung tapi dia custom (I mean request ke penjahit) dengan desain seragam atas nge-press dan roknya dibuat sepinggul (bukan sepinggang seperti lazimnya).

Desain seragam abnormal itu sangat membentuk lekuk tubuh yang membuat mata lelaki tertuju ke bagian pinggul ke bawah. Ga cuma murid laki-laki. You know, bahkan guru laki-laki pun tak kuasa menahan pandangannya.

Hmmmm….

Belum lagi bicara soal pergaulannya. Pacaran hingga sex bebas dan…….aborsi.

Yaaaah, aku tau ini mengerikan sekali ketika kita mendapatkan fakta bahwa pergaulan bebas dan dampaknya itu terindera di depan mata sendiri.

Sesak sekali, mau nangis! Tapi aku bisa apa? Hanya mengandalkan istighfar semoga tidak terkena azab karena aku mengetahuinya tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Istighfar semoga maksiat itu tidak menimpaku dan anak cucuku.

Namanya Lunar, badannya besar dan wajahnya sangar. Wajar kalau dia jadi ketua genk dengan teman setali 3 uang dengannya; baju seksi, omongan kasar, hobi pacaran, dan sex bebas.

3 tahun setelah lulus SMA aku masih mendengar kabarnya dari teman dan facebooknya. Tidak ada yang berubah, masih dengan pergaulan yang sama, setidaknya dari foto yang diupload.

Hingga akhirnya, 2017 saat aku mulai menjadi blogger dan mengaktifkan lagi Instagram yang mati suri, aku bertemu dengan si Lunar. Entah siapa yang follow duluan, aku lupa. Yang pasti sekarang aku sudah tau kabarnya.

Dia berubah….

Namanya Lunar, tapi dia bukan Lunar yang dulu.

Pakaiannya tidak (lagi) seksi, tapi justru lebar menutup seluruh auratnya. Kerudungnya pun tidak tanggung sampai dada, tapi menutup sampai perut hingga pinggang ke bawah.

Pancaran matanya pun sejuk, kata-katanya menentramkan, tidak ada lagi aura binal seperti zaman sekolah. Dan satu lagi ku tau kabarnya, ternyata dia punya anak dan artinya itu……..dia sudah menikah.

Menikah?

Mungkinkah suaminya yang membawanya pada kebaikan? Apakah suaminya tau masa lalunya yang kelam dan menerima keadannya? Atau dia berubah sebelum menikah kemudian menemukan imam yang baik?

Ah, masih jadi pertanyaan di benakku. Seandainya dia mau bercerita tentu akan menjadi  cerita hijrah yang menarik.

Mungkin kalau dia mau ikut-ikutan trend #10YearChallenge yang kemarin sempat happening, akan terlihat sekali perbedaannya. Tapi, aku yakin pasti tidak akan dilakukannya di ruang publik.

Menampilkan foto terbuka aurat? Of course, big no for her. Bahkan aku yakin dia malu dengan keadannya yang dulu dan beristighfar jika mengingatnya.

Yang pasti Alloh Maha Membolak-balikkan hati manusia. Ada yang dulunya jahat sekarang menjadi baik, ada yang dulunya begajulan sekarang bak bidadari dunia, dan ada juga yang sebaliknya, dulunya polos sekarang terlalu ekspos di medsos.

😔😔😔

Let me to self-introspection.

***

Lunar, sepertinya aku harus banyak belajar darimu. Bahwa setiap orang ada kesempatan untuk berubah menjadi lebih baik. Bahwa setiap manusia apapun masa lalunya tetap punya waktu untuk hijrah selama masih bernafas. Bahwa setiap pribadi tidak bisa dihakimi sebelah mata karena yang berhak menghakimi hanyalah Alloh.

Lunar, tetaplah kita saling follow di Instagram agar aku bisa melihat sedikit kehidupanmu, merasakan energi positif dari kata-katamu yang sekarang terasa menyejukkan.

Semoga dirimu bisa istiqomah di jalan yang sekarang dan aku juga bisa terus berprogress ke arah yang lebih baik.

Semoga ketika kita meninggalkan dunia, Alloh izinkan dengan cara yang baik dan bekal yang cukup.

Aamiin. .. Aamiin… Ya Mujiibassailin….

Leave a Comment